“aku tidak tahu harus apa Hayl, aku hanya… ugh…aku akan berbicara pada Josh.” Kataku
“jangan, dia tidak akan mengangkat teleponmu.” Hayl mengingatkan
“aku tidak perlu meneleponnya. Sampai nanti Hayl.” Aku menutup teleponnya walaupun aku masih mendengar Hayl memanggil namaku
aku harus ke studio. Aku harus membantu Hayl. Setidaknya, jika tidak berhasil, aku bisa bertemu Josh. Aaah.. aku berharap. Bagaimana caranya ??
sejam kemudian, yes ! aku sudah ada di luar rumah sakit sekarang ! ibu memang hebat, yea. She’s a shopaholic. Dan di lemari rumah sakit adalah barang barang “ajaib”nya. Hmmm… tidak kusangka juga aku bisa menipu para perawat itu. Tapi baju yang kupakai sekarang. Ouh... Dress hitam a la Audrey Hepburn, mantel hijau super fabulous. Setidaknya itu kata ibu. Topi kuning a la Lady Diana, dan platform heels warna pink. Yucks ! kalau saja ada pakaian yang lebih normal.
Sekarang aku meninggalkan mantel dan topinya di semak semak, dan mencopot heels yang ada di sepatu ajaib itu, karena membuat kakiku sakit.
Aku naik apa ya ? aku tidak tahu jalur bus, dan aku juga tidak yakin uangku cukup untuk naik taxi. Emmhh… bagaimana ini ? seharusnya aku juga memikirkan ini. Sekarang aku tidak mungkin masuk ke dalam rumah sakit lagi.
Ckiiitt… wow.. ada mobil berwarna merah berhenti tepat di depanku. Glek, aku menelan ludah. Jangan jangan itu ibu ? aku harus lari, begitu pikirku. Tapi tidak lama pintu mobil terbuka dan aku melihat orang yang ada di dalam mobil itu keluar. Hayley ?!
“Giselle, apa yang mau kau lakukan sih ?!” katanya dengan nada tinggi. Seperti biasa jika ia kaget
“umm… tidak ada… hanya… mau ke studio.” Kataku
“apa ?! studio apa ?!” katanya lagi
“Josh…”
“oh, Giselle, kau tidak bisa ke sana. Lagipula untuk apa ?”
“memintanya untuk memasukkanmu lagi ke dalam band.” Kataku, dengan wajah serius. Seharusnya sih. Tapi Hayley malah tertawa. Aku kan tidak sedang bercanda
“ahahahaha… apa yang kau pikirkan sih ? kau bahkan tidak tahu jalur bus kan ?”
uukkhh… dia benar
“iya, tapi kau bawa mobil sekarang. Antarkan aku.” Kataku sambil masuk ke mobil.
“heiii !” kata Hayley sambil menarikku keluar
“memangnya kau sudah dapat izin ?”
“dari siapa ?” kataku
“semuanya.”
“mereka tidak tahu apa apa. Selama aku pulang sebelum gelap, aku aman.”
“oh, ayolah Giselle, pikirkan yang lain.” Katanya
“aku tidak bisa begitu saja mengantarmu. Ini masalahku, biar aku saja yang menyelesaikannya ya ?” bujuknya
“baiklah, selesaikan sekarang ! dan aku mau ikut juga karena aku juga rindu Josh. Bagaimana ? adil kan ?” kataku membuat penawaran
“uurgh… kau menang. Diamlah, masuk !” katanya
“hore ! aku sayang Hayl !” kataku sambil memeluknya
“cepatlah,” katanya sekarang tersenyum
sampai di studio.........
*berlanjuuut
nah. sekarang ini saatnya memperkenalkan para tokoh yang sudah muncul !!!
Katy (i dont know her last name) as Giselle Hazel
visit her blog ! here
Jane Aldrigde as Jane Thompson
visit her blog here !
Hayley Williams as Hayley Williams
follow her twitter here !
Josh Farro as Josh Farro
visit paramore livejournal here !
Judy Aldridge (Jane's mama) as Giselle's mama
visit her blog here !
Katy, Judy, Jane. mereka fashion blogger.
Rabu, 27 Mei 2009
fiction story - (untitled) | part 9
Diposting oleh Rani Qurotu Aini di 18.47 0 orang bawel
Label: baca ya, cerita, hayley williams, jane aldridge, josh farro, judy aldridge, karangan rani, katy, paramore
Senin, 18 Mei 2009
fiction story - (untitled) | part 8
"umm.. yea... apakah itu benar ? hayl ? maksudku, aku sangat terkejut membacanya dan.. kenapa ? maaf aku bertanya seperti ini kepadamu, karena kau tahu.. aku tidak mungkin menelepon Josh sekarang. yeah.. kau tahu kan ?" tanyaku penasaran.
"em... kau benar tentang menghubungi Josh. lebih baik dia tidak diganggu sementara waktu kecuali oleh Jane. nah.. Giselle, semua ada masanya, mungkin saja selera pasar sudah tidak tertuju lagi padaku. setidaknya itu yang dikatakan Josh di majalah, iya kan ?" aku mengangguk, walaupun tahu dia tidak bisa melihatku mengangguk setuju.
"semua yang kau baca itu benar, walaupun di lain pihak aku juga terkejut. kau tahu ? saat aku putus dengan Josh dan dia denganmu, aku merasa... entahlah, ikut bahagia, mungkin. tapi saat Josh berpacaran dengan Jane, aku tidak tahu kenapa. tapi, aku merasa... gelisah.. yea seperti itu. feeling-ku kuat, Giselle, aku tahu itu. aku sangat menyayangkan saat kau putus dengan Josh. aku sedih bukan main, dan tidak bisa lagi menemukan cara untuk bahagia selain tetap berada di dalam band." Hayley terdengar sangat sedih.
"um.. Hayl, apakah kau tahu kalau aku tidak bisa mengingat Jane ?" tanyaku.
"maksudmu ? setelah kecelakaan itu ? aku tidak tahu soal itu, ceritakan !" katanya antusias.
"jadi, setelah aku dirawat lalu siuman, aku mendapati Jane di sana, tapi aku sama sekali tidak tahu siapa dia waktu itu. yang aku ingat, waktu itu aku hanya menatapnya sebagai gadis asing yang cantik. tapi aku juga punya perasaan kalau dia sama sekali tidak jahat, aku tidak tahu kenapa, aku bertanya kepada Jane bagaimana hubunganku dengannya. dan aku juga melihat foto-fotoku bersamanya. semua menunjukkan kalau aku dan dia sangat dekat. apakah itu benar ?" suaraku sepertinya terdengar gelisah, semoga dia tidak menyadarinya.
"wow.. aku cukup terkejut mendengarnya, tapi harus kuakui. kau benar, dia gadis yang cantik, dan.. baik. tapi dia bukan tipe orang yang harus disayang. dan tentang hubunganmu, itu benar. kau dan Jane berteman sangat dekat sampai sampai kau tidak mau datang ke konserku karena Jane." katanya terdengar sedikit merengut.
"aw.. Hayl, maafkan aku...." kataku menyesal
"sudahlah, Giselle, tidak apa apa. tapi aku cukup bersyukur kau tidak bisa mengingat Jane." katanya terdengar lebih ringan
"eh.. kenapa ?" tanyaku penasaran
"aduh, kenapa kau bisa selamban ini sih ? seperti yang kubilang tadi, dia tidak perlu disayang. akan gawat kalau dia bisa dapat perhatian banyak darimu, bisa bisa kau celaka, Giselle. saat kau masuk rumah sakit pun, dia sangat tenang dan sama sekali tidak menangis. seakan akan tidak terjadi apapun. dia menunggu di ruang tunggu. benar benar tidak menunjukkan muka khawatir. tapi Josh memeluknya, saat itu kami hanya bertiga, ibumu sedang pulang mengambil bajumu. sedangkan aku yang sedang mondar mandir, berdiri, duduk, menangis, terisak. seperti tidak dianggap. aku seperti nyamuk saja. tidak berarti." Hayley terdengar mulai menangis.
"aku benar benar tidak tahu soal itu, Hayl. maafkan aku." kataku juga menangis
"sudahlah, ini bukan salahmu. hei, kau mau tahu kenapa aku keluar dari band kan ?" tanyanya
"eh, iya. ceritakan." kataku
"jadi, saat kau di rumah sakit, sedang koma, aku pergi ke tempat tanteku di samping bar minuman mengantarkan barang titipan ibu. saat ingin pulang, aku melihat Jane berjalan sambil dirangkul oleh Josh keluar dari bar. kau tahu Giselle ? Jane mabuk ! kau bisa bayangkan itu Giselle ? sahabatnya sedang kritis dan dia malah mabuk ?!" Hayley berbicara sambil terisak. aku pun tak kuasa menahan air mataku keluar deras.
"aku menghampirinya, lalu menamparnya. aku menampar Jane yang sedang bersama Josh. aku tahu aku salah, menuduhnya sembarangan. tapi aku tidak tahan, aku keluarkan semua kemarahanku malam itu. Josh tidak tinggal diam, dia menamparku keras keras... rasa sakitnya melebihi sejuta jarum. sakit sekali. dan sakitnya makin parah saat dia berkata aku harus keluar dari band. dalam hati aku bertanya, apakah peran Jane dalam band sangat kuat ? tapi aku sudah diselimuti perasaan marah jadi aku langsung saja berkata iya lalu pulang. sejak itu aku tidak pernah lagi berbicara dengan Josh, datang ke tempat latihan, dan bertemu anggota band yang lain. walaupun semuanya, kecuali Josh meneleponku, hanya sebentar karena aku menyuruh mereka menutup teleponnya sebelum aku menangis. itu konyok, Giselle. aku tidak tahu dia bisa jadi seperti itu."
awawawaw
yelyah
part 9 coming soon !!
Diposting oleh Rani Qurotu Aini di 08.07 2 orang bawel
Label: baca ya, cerita, hayley williams, karangan rani, paramore
Jumat, 15 Mei 2009
fiction story - (untitled) | part 7
saat menutup teleponnya, aku menangis lagi sambil membenamkan wajahku ke dalam bantal dan berharap ibu tidak datang cepat-cepat.
akhirnya setelah puas menumpahkan semua kesedihanku, ibu masuk membawa makanan. untunglah, aku lapar sekali. lalu aku makan, dan berkata
"ibu, ayo kita periksa kepalaku". kataku yakin
"kau sudah siap sayang ?". tanya ibu
"tentu saja, cepat beritahu dokter". kataku lagi
"baiklah, kau bisa menunggu di sini dengan manis kan ?". tanya ibu lagi, seperti aku masih berumur 5 tahun saja
"pasti". jawabku meyakinkan.
hufh...
akhirnya aku melakukannya juga. apa yang akan diperiksa di kepalaku ? apakah di-rontgen ? atau diberi sinar radioaktif ? atau jangan jangan dibedah ?! TIDAAAK !!!
ternyata tidak... aku hanya diwawancara sambil sesekali kepalaku dipijat oleh perawat yang cantik. aku hampir tidak mengerti apa yang ditanyakan dokter, jadi aku jawab sekenanya saja. sampai selesai, aku lebih banyak bingung karenanya.
akhirnya selesai...
baiklah. kabar baik ! aku boleh berjalan jalan keluar rumah sakit ini. sebenarnya aku ingin sekali cepat cepat keluar. aku ingin ke sekolah. lalu... mungkin bertemu Josh. hihi. oh... dan juga Jane
setelah meminta izin kepada ibu, dan meminta uang juga tentunya. aku putuskan untuk membeli majalah di mini market. pilih, pilih, pilih. mini market dekat sini memang majalahnya paling lengkap. sampai sampai ada majalah yang tulisannya eriting dan tidak dapat kubaca.
ah ada Josh dan bandnya, Paramore juga di majalah, hei tunggu... itu kan Jane, di majalah ? astaga, aku lupa kalau Josh itu orang terkenal. saking serius aku menatapnya, aku lupa membaca headline beritanya. aku langsung menuju kasir dan membayarnya. sesampainya di kama rumah sakit, aku langsung membukanya dan astaga
"Paramore, Get a New and Leave The Old"
apaaa ?!
berita apa ini ?! apa maksudnya ?
"Hayley Williams, Paramore. keluar dan digantikan oleh Jane Thompson, kekasih baru Josh Farro tanpa sebab yang jelas."
APA APAAN INI ?!
aku tidak bisa terima ini ! aku harus menelepon Hayley !
aku mengangkat telepon dan memencet nomor
"hallo.." kataku setelah telepon diangkat
"hallo ?" jawab suara yang manis di ujung telepon
"Hayl ?" kataku, dengan suara khasku
"Giselle ? oh apa kabar ? sudah baikan ?" tanyanya
"um.. yea.. sudah lumayan, aku sudah boleh jalan jalan ke luar rumah sakit sekarang." jawabku
"oh, sayang aku sangat merindukanmu. hei, kenapa tiba tiba menelepon ?" tanyanya lagi
"aku juga merindukanmu Hayl, emm.. sebenarnya aku baru saja membaca majalah yang mengatakan bahwa.... mm..." kataku takut menyinggung perasaannya
"Jane menggantikan posisiku ?". katanya tegas
heii heii. sudah muncul PARAMORE di part ini !
besok mungkin part 8 muncul ! tunguu yaaaaaaaaaaaaaaaa ;)
Diposting oleh Rani Qurotu Aini di 15.13 0 orang bawel
Label: baca ya, cerita, karangan rani, paramore
Senin, 11 Mei 2009
fiction story - (untitled) | part 6
sesudah melihat folder fotoku di laptop aku merasa lelah sekali. aku baru sadar kalau dari kemarin aku belum makan. akhirnya dengan susah payah kubangunkan ibu, menyuruhnya membeli sesuatu di kantin. sebenarnya itu hanya akal akalanku saja, karena aku juga tahu, kantin jam segini belum buka.
akhirnya saat ibu pergi aku menelepon
menelepon Josh..
"hallo ?" kata penerima, aku rindu suara ini, ini suara josh
"ha.. hallo" jawabku terbata bata
"siapa ini ?" katanya lagi
"i..ini Jane" bodohnya aku ! kenapa aku harus berbohong begitu !!
"oh.. Jane, aku sangat merindukanmu. kau tidak masuk sekolah dan berkata harus selalu di samping Giselle. bagaimana kabarmu sekarang. aku benar benar rindu pelukanmu Jane."
spontan aku menangis... Jane dan Josh benar benar berpacaran.
"hiks.. hiks.." aku sudah tidak bisa menyembunyikan emosiku lagi sekarang
"Jane, Jane, kau menangis ? ada apa ?" kata Josh.. lembut sekali.. aku sedih mendengarnya memanggilku Jane, bukan Giselle. apakah suaraku sangat mudah dilupakan sampai dia tidak bisa membedakannya ? atau aku memang sudah tidak ada di hatinya lagi.
"aku tidak apa apa" dustaku, aku ingin mengambil kesempatan ini. karena mungkin jika dia tahu aku yang menelepon, mungkin dia akan membanting teleponnya keras keras dan mengutukiku. "aku hanya.. aku juga merindukanmu" aku tidak yakin sebenarnya Jane akan berkata seperti ini, tapi.. tidak apa apa
"aah.. kau benar benar tidak bisa menyembunyikan perasaanmu, ya. selalu mengatakan sesuatu yang membuka dirimu." katanya lagi,
"mh, Josh.. ng..." kataku. walaupun itu tidak bisa disebut sebagai kata-kata
"ada apa ?"
"aku.. ng.. aku.. mencintaimu. dadah, sa..sampai nanti ya" astaga, apa yang kukatakan barusan ? uuuhh.. kalau Josh tahu dia pasti jijik padaku
"aku juga, hehe.. daah, kuharap kau tidur yang cukup. ohya, sampaikan salamku pada Giselle, bilang maaf aku belum bisa menjenguknya" air mataku mengalir lagi mendengar dia menyebutkan namaku
"mm.. pasti.. aku sampaikan, maaf meneleponmu jam segini. kuharap tidak mengganggu"
"tentu tidak, kalau begitu dadah, aku mencintaimu"
"aku juga.. daah" jawabku.. jujur
tunggu part 7 yaaa ! capeeek -___-
Diposting oleh Rani Qurotu Aini di 10.50 0 orang bawel
Label: baca ya, cerita, karangan rani