kami saling berjabat tangan sampai Rei dan Riri akhirnya datang.
"Hana !", kata Riri nyaring. memanggilku. tentu saja
aku menengok ke arahnya, begitu juga Alice, dengan gerakan yang anggun nyaris sempurna, malah.
"ah... halo..", katanya sambil menunduk kepada Alice
"hai," jawab Alice ramah
"kau kenal dia, Hana ?", tanyanya kepadaku. entah harus dibilang polos atau kurang sopan santun anak ini. aku tidak habis pikir.
"iya, baru saja", jawabku sambil menggodanya
"hmph....", Rei menahan tawanya melihat tingkah Riri yang tidak mengerti
tapi tiba-tiba saja Alice menjulurkan tangannya dan memperkenalkan diri, "aku Alice, baru saja tadi berkenalan dengan Hana. salam kenal."
Riri menyambut tangannya dan memperkenalkan diri,"Riri.. namamu Alice ? cantik.", kata Riri -sepertinya- tulus. memangnya kapan bocah polos itu bicara setengah hati. pikirku
Alice hanya tertawa sambil melihat Rei yang akhirnya menjulurkan tangannya dan berkata, "maafkan para bocah-bocah ini. aku Rei, kau yang tadi ditabrak Hana kan ? bagaimana rasanya itu ? sakit tidak ? dia itu ganas lho.", katanya kurang ajar. dan Alice menjabat tangannya.
"Rei !! aku kan tidak ganas.", kataku membela diri.
"sudahlah. Alice sendirian ?", kata Riri akhirnya
"iya.. ada apa ?", katanya kebingungan. tentu saja. mana ada orang yang tidak kebingungan setelah ditebak namanya oleh orang asing, bertemu dengan bocah superpolos, dan anak laki-laki iseng, semua dalam satu waktu dan diberi pertanyaan juga pernyataan tidak jelas. tentunya bingung. bilang aku kalau ada yang bisa tidak dibuat pusing karenanya. hebat sekali dia.
"mau jalan jalan bareng ? kita jadi berempat. bagaimana ? sekarang kan masih siang ? ayo.", kata Riri lagi. bocah seperti inilah yang mudah sekali ditipu. walaupun aku yakin Alice bukan orang jahat.
tanpa diduga ternyata mata Alice langsung bersinar sinar, "benarkah ? boleh ? ayo !", katanya
aku dan Rei sempat bertatapan heran melihatnya. ajaib sekali. bagaimanapun juga Alice itu tetap orang asing, kan. ampun.
*bentar bentar. baybay dulu. daaah
Sabtu, 04 Juli 2009
i'll never let this go | part 2
Diposting oleh Rani Qurotu Aini di 21.59
Label: baca ya, cerita, karangan rani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 orang bawel:
Posting Komentar