Kami makan es krim di toko tempat kakak Riri bekerja. Syukurlah, sepertinya
“ah,
“emh... nah, sudah. Ini.”, kata
“aku missed call, ya.” Kata Riri dan sesaat kemudian handphone
“tentu. Ah, aku juga mau minta nomor Hana dan Rei, boleh
“ah, tunggu sebentar. Riri, aku minta nomor
“ah, aku juga.” Kata Rei
“ikut ikutan saja kerjanya”, kataku menggodanya
“suka suka aku
“haha.. oh, baiklah, aku simpan nomor kalian bertiga ya. Lalu setelah ini kita mau ke mana ? pulang ?”, kata
“tentu saja tidak, kita akan berbelanja.”, kata Riri menyisipkan stakato pada kata kata kesukaannya.
“oh”, kurasa hanya itu yang dikatakan
“jadi,
“hm, aku tinggal di daerah
“kau benar tinggal di situ ?”, kataku kaget. “itu
“hmm... iya aku tinggal di
“tentu. Tentu.”, kata Riri
“emh, ngomong ngomong, Rei ke mana ?”, tanyaku yang baru saja menyadari salah satu sahabatku tidak ada bersamaku
“tadi sepertinya dia mendapat telepon lalu pulang.”, kata Riri menjelaskan. Ah, dia memang sejak tadi terus bersama Rei.
“oh..”, kataku
Akhirnya kami pun sukses berkeliling mencari cari baju selama hampir 3 jam tanpa membeli apapun. Dan tahukah anda apa alasannya ? Riri lupa membawa uang. Saat ditanya mau dipinjami uang
Aku sedang meng-update status facebook-ku saat tiba tiba handphone-ku bunyi.
“halo”, kataku saat mengangkat teleponnya
“ah, apakah ini Hana ?”, tampak sedikit kegelisahan yang menyelimuti suaranya saat dia menanyakan hal itu.
“iya, aku Hana, ada apa Alice ?”, kataku sedikit bingung
“oh. Tidak apa apa. Hanya ingin memastikan. Maaf aku mengganggumu, selamat malam.”, kata
Ya sudahlah. Mungkin dia mengira aku sedang tidak punya pulsa. Haha. Karena hari sudah sangat larut, kupikir lebih baik aku tidur saja sekarang. Jadi aku mematikan komputerku dan handphone-ku seperti yang biasanya kulakukan. Dan akupun pergi ke alam mimpi yang hangat.
*lanjuuut nantiiiiiiiiiiiiiiiii
0 orang bawel:
Posting Komentar