Minggu, 04 Oktober 2009

i'll never let this go | part 8

Hana's P.O.V.

aku bangun di pagi hari, saat kulihat jam dindingku jarum pendeknya ada di angka delapan. kejadian semalam benar benar membuatku lelah. Alice juga sepertinya masih pulas tidur di sebelahku. benar benar wanita cantik dan anggun. saat tidur pun dia sama sekali tidak terlihat konyol.

aku jadi lapar saat memandangi Alice tidur. walaupun bukan itu alasannya. aku lapar karena mencium bau harum dari bawah dan akhirnya memutuskan pergi ke sana. pancake, kurasa.
aku menuruni tangga dan kulihat ibu membuat pancake di dapur. harumnya semakin kuat. perutku sudah meminta pancake dan sirup maple kurasa.

"oh, sudah bangun, Hana ?", kata ibu sambil menaruh pancake ke atas piring dan menyodorkan piring itu ke arahku

"hm, iya." kataku mengambil pancake dan menyiramnya dengan sirup maple dan whipped cream. ke atasnya.

"Alice mana ?", tanya ibu sambil mengoleskan selai strawberry ke atas pancake-nya

"masih tidur, sepertinya kelelahan.", kataku lagi, kali ini dengan mulut penuh potongan pancake yang hangat dan enak. rasanya meleleh di lidahku.

"oh...", kata ibu

setelah agak lama aku menikmati sarapanku terdengar bunyi seperti pintu dibuka. dan memang benar, pintunya memang dibuka. apa lagi yang bisa terdengar seperti bunyi pintu dibuka kalau bukan bunyi pintu terbuka itu sendiri ? ah. aku berargumen seperti orang tolol.

"selamat pagi !", kata Rei masuk ke rumahku tanpa mengetuk pintu. dengan wajah ceria seperti biasanya. dasar, kalau makanan cepat sekali datangnya. pikirku.

"selamat pagi, Rei...", kata ibu menyiapkan jatah Rei

"hei, kau. sepertinya aku punya panggilan baru untukmu, bagaimana kalau anjing ? aku heran hidungmu itu kira kira dibuat dari apa ya ? peka sekali kalau ada makanan enak.", kataku heran.

"hahaha, aku suka panggilan baru itu. tapi jangan membenciku. aku kan suka masakan ibumu. lagipula hidungku ini kebanggaanku." katanya membanggakan hidung anjingnya itu.

"dasar. lalu sebenarnya ada apa kemari ? tidak biasanya datang pagi pagi seperti ini.", tanyaku.

"oh, aku mau mencari sesuatu di internet. untuk tugas si nenek sihir minggu depan.", katanya.

"oh, guru gila itu.", kataku sambil memikirkan miss Stryder dengan kacamata tebal dan rambut di-roll ke dalam dengan sebuah tongkat besi kurus di tangannya. oh, aku tidak akan lupa untuk menambahkan keriput keriput di wajahnya. "em, memangnya di rumahmu ?",

"kau tau lah. ibuku.", katanya menyela pertanyaanku.

"oh, ayo naik kalau begitu.", kataku sambil berjalan menuju ke kamarku. Rei mengikutiku setelah menambah pancake-nya.




di kamarku dia menyadari kehadiran malaikat yang sedang tidur pulas di tempat tidurku itu.

"eh, siapa itu ?", kata Rei saat menyadarinya.

"itu Alice. sudah, jangan sampai dia bangun. jangan kau apa apakan.", kataku sambil menyalakan satu satunya asetku. iMac-ku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

judgying people you dont know for things you dont understand is just really stupid

Ellen Page