Rabu, 01 Juli 2009

i'll never let this go

karena saya tidak bisa tidur. diputuskan untuk membuat cerita ini. enjoy

"mmh..."
"cit.. cit.. cit.."
uukh, sudah pagi ya ? pikirku.
"hoaaaaaaaahhmm..". "selamat pagi", kataku menyambut pagi

"HANAAAAAAAAAAAAAAA !!!! cepat turun !!!" eukh.. pagi pagi begini. ada apa sih ?

"iya, aku turun...." kataku sambil menuruni tangga rumahku yang mungil

"akhirnya bangun juga. mentang mentang sekarang sedang libur sekolah lalu kau mau tidur terus sepanjang hari ? ayo makan ! kau bilang ada janji hari ini ?" kata ibu. panjang kali lebar sama dengaaaan......... OH TIDAK !

"jam berapa ini ?" kataku cemas

"sekarang ? hampir setengah sepuluh, kau ini mau jadi apa ? anak gadis tidak baik baru bangun jam segini..." kata ibuku sambil menyiapkan sarapan

"afhu thelambhat, bhaghaimana ihi ?" kataku sambil tergesa gesa makan

"makan yang benar !" kata ibu, sambil menepuk nepuk punggungku

"ukkh.... aku sudah selesai" kataku saat makanan di piring tinggal setengah

"habiskan makananmu !" kata ibu, tidak bisa melihat keadaan. bagaimana sih ?

"celakaaa ! aku terlambat, bagaimana iniii ? uukh..." cepat cepat aku mandi lalu mengenakan pakaian sekenanya, cuaca di luar sepertinya dingin, aku akan pakai mantel saja.
kukenakan mantel hijauku di atas dua lapis bajuku, mengenakan syal, dan topi. "sepatuku di mana ? ibuuuu !!! lihat sepatuku tidak ??" kataku sambil mencari sepatu doc.marten kesayanganku

"sepertinya kau taruh di bawah tempat tidur", kata ibu menjawab dari bawah

"ah. ketemu.", buru buru aku memakainya, sampai tanganku bergetar
aku berlari menuruni tangga dan menyambar tasku yang masih ada di ruang mantel depan.
"ibu, aku pergi dulu." kataku sebelum menutup pintu

"hati hati ya !", kata ibu dari dapur

"hosh, hosh.. mana yang lainnya ?" kataku saat sampai di tempat janjian

"Hanaaaaa !!!" kata seseorang dengan suara yang mungil

"ah.. maaf aku terlambat," kataku sambil berlari menuju suara tersebut

"lagi lagi kau.. dasar nona karet." kata suara orang lainnya. di belakangku. Rei, tentu saja dia

"aku kan sudah minta maaf", kataku sedikit sebal

"kalau minta maaf saja menyelesaikan masalah, kenapa harus ada hukum ?," katanya membalasku

"dan polisi." aku menambahkan. eh, apa ? bodohnya aku

"sudahlah jangan bertengkar. Hana kan sudah datang. ayo !," kata suara mungil yang berasal dari seorang perempuan bernama Riri.

"ayo", kataku menggandeng tangan kedua sahabatku.
"kita mau ke mana ?" tanyaku

"itu.." kata Riri sambil menunjuk toko yang baru dibuka

saat masuk ke dalamnya kau akan mengira sedang berada di Amerika. semuanya bernuansa Amerika. hebat sekali
barang barang yang dijual juga indah sekali.

"aduh.", kata seorang yang -tanpa sengaja aku menyenggolnya karena terlalu terpesonanya aku dengan toko itu- dengan suara yang lembut sekali. hampir seperti bernyanyi.

"ah, maafkan aku, maaf" kataku sambil menunduk

"ah, sudah, tidak apa apa. tidak usah seperti itu." katanya lagi sepertinya merasa tidak enak

"ah, iya" kataku sambil menengadah dan melihat wajahnya
"Alice ?" kataku, kaget

"bagaimana kau tahu namaku ?", kata gadis itu. juga kaget

"ah, tidak. kau hanya.. mirip dengan tokoh Alice yang pernah kubaca di buku cerita." kataku keheranan

"ah, senang mendengarnya. aku Alice, kau ?," katanya memperkenalkan diri sambil menjulurkan tangannya padaku

"ah, aku Hana.", kataku menjulurkan tanganku juga. serius namanya Alice ? kalau begitu dia orang asing ?

*to be countinued

p.s : walaupun judulnya begitu. GA ADA HUBUNGANNYA SAMASEKALI SAMA PARAMORE
hehe :D

0 orang bawel: