Kamis, 27 Agustus 2009

i'll never let this go | part 5

Hana's P.O.V

aku bermimpi sedang berada di padang rumput. bersama ayah. ayah.. aku rindu ayah. aku mulai berlari lari bersama ayah di padang rumput yang hangat. tapi saat menyadari hawa mulai dingin, aku mulai mencari baju hangatku -lengkap- dan memakainya seketika. aku berlari lagi mengejar ayah. tapi cuaca tiba tiba berubah. mulai dri angin dingin yang kencang, lama lama pandanganku kabur. salju. iya. salju yang membuat pandanganku menjadi kabur dan lama lama ayah menghilang ditelan salju.

merasa lelah, aku putuskan untuk duduk dan menangis. dingin sekali rasanya. saking dinginnya sampai aku tidak yakin ini nyata atau mimpi. aku menangis dan menangis. sampai ada suatu suara yang sangat merdu memanggilku
"Hana, Hana..." katanya.

nadanya cemas sekali. ooh, mungkin dia malaikat yang akan membawaku ke tempat ayah. tapi aku bingung, apakah kulit malaikat sangat dingin ?

akhirnya dengan susah payah aku mencoba membuka mata. pelan pelan pandanganku kabur karena air mata.

seseorang yang kukira malaikat itu masih memanggilku dengan cemas. kali ini dia hampir berteriak dan menepuk nepuk pipiku. menampar mungkin kata yang lebih tepat.
"Hana ! Hanaaa !!! bangun ! Hana !!", katanya lagi.

setelah mataku bisa membuka, walau terhalang air mata, aku semakin yakin kalau dia adalah malaikat. karena wajahnya yang sangat cantik. tapi entah mengapa, wajah itu terlihat familiar. sekarang dia tersenyum tidak percaya kepadaku. seakan akan akulah malaikat itu. takjub melihatku, dia memelukku.

"Hana, ayo bangun. kau sudah bangun, kan ?" katanya sambil memelukku. walaupun tubuhnya sangat dingin, tapi aku bisa merasakan kehangatannya sedikit.

"mmhh...", susah payah aku menghapus air mataku dan terbelalak kaget dengan wajah orang yang (tadinya) kusangka malaikat itu.
"Alice ?!", kataku nyaring

"Hana, untunglah masih hidup.", katanya memelukku lagi.

"apa yang kau lakukan di sini ?", tanyaku heran

"well, biar kupikirkan. memangnya itu kalimat siapa ? tentu saja AKU !", katanya sambil menunjuk dirinya dan memasang wajah garang. sesaat aku melihat keadaan sekeliling. astaga, aku sedang tidak berada di kamarku. aku sedang di taman. aku sedang duduk, well. TIDUR di ayunan. rupanya aku tidur berjalan lagi. padahal kebiasaan itu kukira sudah hilang 5 tahun lalu. lagipula ini pertama kalinya aku keluar di malam musim dingin. untungnya mimpiku membuatku memakai pakaian lengkap. jangan jangan, aku tadi bukannya berjalan, tapi... BERLARI ? OH TIDAK !

YEAH !!!! JUST WAIT ;p

0 orang bawel: