Jumat, 07 Agustus 2009

i'll never let this go | part 4

Alices POV

Aku menelepon Hana berkali kali semenjak dia terakhir kali mengangkat teleponku. Tapi handphone-nya masih saja mati. Sekarang jam 2 pagi, aku tetap tidak tahu harus pulang ke mana. Yang pasti aku tidak mau pulang ke rumahku di mana ada kakek tua brengsek itu malam ini.


Mungkin aku bisa pulang ke rumah sekitar jam 9 saat kakek tua itu sudah menyibukkan dirinya di kantornya yang berbau sampah itu. Aku hanya tidak suka dengan bau parfumnya yang menyengat itu. Jadi seringkali kukomentari bau parfumnya seperti bau sampah. Tapi dia malah memukuliku sampai biru biru. Selain brengsek dia juga sakit jiwa. Apa dosaku ya punya ayah seperti dia ?


Aku masih belum bisa menemukan tempat untukku malam ini. Walaupun pakaianku cukup tebal tapi tetap saja aku merasa kedinginan. Dan lagi, toko toko kebanyakan sudah tutup. Jadi aku tidak bisa masuk untuk merasakan penghangat di dalam. Ada bar yang masih buka, tapi siapa yang mau masuk ke tempat seperti itu ? salah salah nanti aku malah jadi pelacur. Aku kan cantik. Setidaknya begitu kata ibuku.

Aku masih berjalan kedinginan dan kelaparan. Tidak ada toko yang masih buka sekarang. Aku mencoba mengingat ingat kejadian tadi siang. Sepertinga Hana, Riri dan Rei masih SMA. Tapi ketiganya sekolah di SMA yang berbeda. Karena aku melihat mereka memakai badge SMA yang berbeda. Kecuali Rei. dia tidak memakai badge apa-apa.Yang kuingat dan aku tahu letaknya hanyalah SMA Hana, yang kebetulan dulu adalah sekolahku juga. jadi kuputuskan untuk ke sana saja. Siapa tahu masih ada guru yang tinggal. Daripada mati konyol karena kedinginan di sini. Pikirku.

Saat sampai ke SMA Hana dan juga SMA-ku, jangankan mengharap ada guru yang masih tinggal, melihat bangunan kosong itu dari luar saja aku sudah merinding. Bangunan sekolah yang dicat warna putih, dengan lampu lampu yand dimatikan dan dikelilingi dengan taman dengan pohon yang lebat. Lebih baik aku mati di jalanan daripada mati bertemu hantu. Pikirku lagi.


Akhirnya aku berjalan terus sampai ke taman dan kulihat ada seseorang yang menaiki ayunan. Sepertinya itu wanita. Karena kulihat rambutnya panjang dan bertubuh mungil. Serta memakai rok. Yang terakhir ini tidak bisa dipungkiri rasanya.

Serta merta aku ingin tahu dan mendekatinya. Saat berada cukup dekat dengannya dan bisa melihat wajahnya, aku kaget bukan main dengan apa yang kulihat. Wanita itu walaupun berpakaian lengkap tapi dia sedang tidur. Di taman terbuka di cuaca sedingin ini


Hana ?!. kataku dengan mata membelalak. Kaget.

0 orang bawel: