Senin, 11 Mei 2009

fiction story - (untitled) | part 6

sesudah melihat folder fotoku di laptop aku merasa lelah sekali. aku baru sadar kalau dari kemarin aku belum makan. akhirnya dengan susah payah kubangunkan ibu, menyuruhnya membeli sesuatu di kantin. sebenarnya itu hanya akal akalanku saja, karena aku juga tahu, kantin jam segini belum buka.
akhirnya saat ibu pergi aku menelepon
menelepon Josh..

"hallo ?" kata penerima, aku rindu suara ini, ini suara josh

"ha.. hallo" jawabku terbata bata

"siapa ini ?" katanya lagi

"i..ini Jane" bodohnya aku ! kenapa aku harus berbohong begitu !!

"oh.. Jane, aku sangat merindukanmu. kau tidak masuk sekolah dan berkata harus selalu di samping Giselle. bagaimana kabarmu sekarang. aku benar benar rindu pelukanmu Jane."

spontan aku menangis... Jane dan Josh benar benar berpacaran.

"hiks.. hiks.." aku sudah tidak bisa menyembunyikan emosiku lagi sekarang

"Jane, Jane, kau menangis ? ada apa ?" kata Josh.. lembut sekali.. aku sedih mendengarnya memanggilku Jane, bukan Giselle. apakah suaraku sangat mudah dilupakan sampai dia tidak bisa membedakannya ? atau aku memang sudah tidak ada di hatinya lagi.

"aku tidak apa apa" dustaku, aku ingin mengambil kesempatan ini. karena mungkin jika dia tahu aku yang menelepon, mungkin dia akan membanting teleponnya keras keras dan mengutukiku. "aku hanya.. aku juga merindukanmu" aku tidak yakin sebenarnya Jane akan berkata seperti ini, tapi.. tidak apa apa

"aah.. kau benar benar tidak bisa menyembunyikan perasaanmu, ya. selalu mengatakan sesuatu yang membuka dirimu." katanya lagi,

"mh, Josh.. ng..." kataku. walaupun itu tidak bisa disebut sebagai kata-kata

"ada apa ?"

"aku.. ng.. aku.. mencintaimu. dadah, sa..sampai nanti ya" astaga, apa yang kukatakan barusan ? uuuhh.. kalau Josh tahu dia pasti jijik padaku

"aku juga, hehe.. daah, kuharap kau tidur yang cukup. ohya, sampaikan salamku pada Giselle, bilang maaf aku belum bisa menjenguknya" air mataku mengalir lagi mendengar dia menyebutkan namaku

"mm.. pasti.. aku sampaikan, maaf meneleponmu jam segini. kuharap tidak mengganggu"

"tentu tidak, kalau begitu dadah, aku mencintaimu"

"aku juga.. daah" jawabku.. jujur

tunggu part 7 yaaa ! capeeek -___-

0 orang bawel: